Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar







Read More..

Bagaimana mengelola kelas yang baik dan apa hambatan

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

1 Bagaimana mengelola kelas yang baik dan apa hambatan-hambatannya ?

Jawaban : 
Pengelolaan kelas berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.

Terdapat dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1. Masalah Individual :
  • pola perilaku mencari perhatian
  • pola perilaku menunjukkan kekuatan
  • pola perilaku menunjukkan balas dendam
  • peragaan ketidakmampuan

Keempat masalah individual tersebut akan tampak dalam berbagai bentuk tindakan atau perilaku menyimpang, yang tidak hanya akan merugikan dirinya sendiri tetapi juga dapat merugikan orang lain atau kelompok.

2. Masalah Kelompok :
  • Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
  • Penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya.
  • Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.
  • “Membombong” anggota kelas yang melanggar norma kelompok.
  • Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
  • Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair. Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan

Behavior – Modification Approach (Behaviorism Apparoach)

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku “baik” dan “buruk” individu merupakan hasil belajar. Upaya memodifikasiperilaku dalam mengelola kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement (untuk membina perilaku positif) dan negative reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif). Kendati demikian, dalam penggunaan reinforcement negatif seyogyanya dilakukan secara hati-hati, karena jika tidak tepat malah hanya akan menimbulkan masalah baru.

2. Jika ada bayi yang menjadi penumpang pesawat terbang, Pramugari akan meminta ibu bayi menutup telinga  bayi dengan kapas, jelaskan mengapa hal tersebut dilakukan?

Bayi sebenarnya tidak dilarang untuk melakukan perjalanan udara maupun yang lainnya, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua yang mengajak bayinya dalam perjalanan terutama perjalanan udara. Antara lain menutup telinga bayi dengan kapas tipis untuk menghindari kebisingan pesawat, memberikan susu saat pesawat take off dan landing (agar saluran dari telinga dan mulut tetap terbuka) untuk menghindari kerusakan gendang telinga bayi, juga selalu waspada akan perubahan suhu yang timbul didalam pesawat.

Bila usia bayi kurang dari 3 bulan dan dalam keadaan sehat, pihak penerbangan meminta surat keterangan dokter kalau bayi tersebut dalam keadaan sehat dan diijinkan untuk naik pesawat. Karena pihak penerbangan tak mau mengambil risiko bila terjadi gangguan kesehatan pada bayi saat penerbangan atau sesudah penerbangan. Misalnya gangguan pendengaran atau lainnya.

3. Bagaimana cara menghadapi anak yang distrabilitas,yang mungkin ada di kelas anda?
Jawaban : 

Tolok ukur keberhasilan seorang guru dapat ditentukan berdasarkan sikap dan perilaku anak-anak didiknya.  Sebagai pendidik, seorang guru akan merasa berhasil apabila anak-nak didiknya mau bekerjasama dalam proses belajar mengajar. 

Makna kerjasama adalah bersama-sama melakukan tugas dalam rangka proses pembelajaran.  Tetapi adakalanya sikap dan perilaku anak-anak didik menyebabkan seorang guru tidak tahan dan ingin cepat-cepat menyelesaikan sesi pembelajarannya. 
Sebenarnya sikap dan tingkah laku anak-anak yang tidak mau bekerjasama merupakan dampak permasalahan dalam proses perkembangannya.  Banyak anak yang bahkan harus kehilangan masa kanak-kanaknya karena orang tua yang sibuk.  Sementara anak-anak lainnya dibesarkan oleh pengasuh(nanny).  Anak-anak itu diharuskan mandiri sebelum waktunya, akibatnya mereka mengalami stress atau bahkan depresi.

Apa yang harus dilakukan seorang guru? Sebagai seorang pendidik di sekolah, guru dituntut berperan sebagai orang tua.  Seorang guru harus mengerti bahwa dimanapun anak-anak berada, baik di sekolah maupun di rumah, tidak banyak bedanya.  Berikut adalah tujuh opsi yang sangat bermanfaat dan efektif untuk diterapkan di rumah maupun di sekolah.

  1. Memberi penjelasan apabila ada masalah atau kejadian insidentil di kelas.  Misalnya, seusai kelas melukis ada cat air yang tumpah di lantai. Sebaiknya seorang guru berkata,”Lihat, di lantai ada tumpahan cat air”. Atau ketika guru mendapatkan kertas ujian tanpa nama. Sebaiknya seorang guru berkata,”Kenapa saya dapat kertas yang tidak ada namanya?” Juga apabila anak-anak asik ngobrol di kelas. Seorang guru boleh permisi keluar kelas sebentar untuk kemudian kembali dan mengatakan bahwa suara mereka sangat jelas terdengar sampai hall atau ruangan lain.
  2. Berperan sebagai seorang informan.  Misalnya, suatu hari guru menemukan ada meja yang dicoret atau anak-anak mencoret meja.  Sebaiknya guru mengatakan bahwa meja bukan tempat untuk menuliskan sesuatu, tetapi kertas.  Atau di kelas komputer ada anak yang menggoreskan sesuatu di atas disket komputer. “Disket komputer tidak bisa lagi dipakai jika tergores atau kotor”.
  3. Memberikan pilihan/opsi.  Misalnya, setelah seorang anak selesai membuat bentuk bangunan dengan balok atau lego, dia tidak mau membereskannya. “ Bagus sekali istana yang kamu buat! Pasti kamu akan membuat istana lagi besok. Kalau begitu kamu boleh menyimpan balok-balok itu di dalam rak yang sudah disediakan atau ke dalam kotak itu”.
  4. Memberi perintah dengan pesan singkat atau satu kata.  Misalnya, seorang anak tidak memulai kalimat dengan huruf besar. Katakan, “Huruf besar!” Atau setelah seorang anak membuka pintu tetapi tidak menutupnya kembali, “ Pintu!”.
  5. Berkomunikasi dengan gerakan atau bahasa tubuh. Misalnya kelas sangat gaduh, seorang guru menempelkan jari telunjuknya ke mulut.
  6. Mengungkapkan perasaan anda.  Misalnya anda sedang menerangkan pelajaran, sementara anak-anak ngobrol. “ Saya merasa sedih dan frustrasi kalau tidak ada yang mau mendengarkan saya”.
  7. Menyampaikan pesan atau perintah melalui tulisan.  Misalnya guru menyediakan kotak dimana tugas-tugas dikumpulkan; di kotak tersebut dituliskan pesan “ Akan lebih baik kalau mencantumkan nama dan tanggal”.


4. Faktor kesulitan belajar yang bersifat primer dan sekunder ? 
Jawaban : 

Masalah belajar merupakan salah satu masalah penting yang timbul pada anak usia sekolah, mencakup masalah yang timbul saat belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Anak dengan kesulitan belajar mempunyai intelegensi yang bervariasi. Banyak anak dengan Intellegence Quotient (IQ) umumnya normal bahkan tinggi mempunyai prestasi belajar yang rendah. Ini disebabkan oleh banyak faktor seperti motivasi yang kurang, gangguan emosi dan situasi keluarga yang tidak mendukung.

Anak berkesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat sulit untuk didokumentasikan. Meskipun demikian sering dijumpai adanya masalah dalam belajar yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti guru-guru yang tidak mempersiapkan program pengajarannya dengan baik atau kondisi keluarga yang tidak menunjang. Dengan demikian, lingkungan yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada anak, bukanlah bersifat primer (utama), tetapi lebih banyak bersifat sekunder.

  1. Kondisi fisik, yang meliputi gangguan visual, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan dan orientasi ruang, body image yang rendah, hiperaktif, serta kurang gizi.
  2. Faktor Lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah yang kurang menguntungkan bagi anak, akan menghambat perkembangan sosial, psikologis dan pencapaian prestasi akademis.

Pengalaman yang mengoncangkan jiwa, perasaan tertekan dalam keluarga, dan kesalahan dalam mengajar juga dapat menghambat kemajuan belajar, akan tetapi anak yang mengalami hambatan tersebut tidak disebut anak yang berkesulitan belajar, kecuali faktor lingkungan yang tidak menguntungkan ini mengakibatkan adanya gangguan konsentrasi, memori dan proses berfikir.

3. Faktor Motivasi dan Afeksi
Kedua faktor ini dapat memperberat anak yang mengalami berkesulitan belajar. Anak yang selalu gagal pada satu mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran cenderung menjadi tidak percaya diri, mengabaikan tugas, dan rendah diri. Sikap ini akan mengurangi motivasi belajar dan muncul perasaan-perasaan negatif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sekolah. Kegagalan ini dapat membentuk pribadi anak menjadi seorang pelajar yang pasif (tak berdaya).

4. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis (yang berhubungan dengan perkembangan anak berkesulitan belajar) ini meliputi gangguan perhatian, persepsi visual, persepsi pendengaran, persepsi motorik, ketidakmampuan berfikir, dan lambat dalam kemampuan berbahasa1. Kondisi fisik, yang meliputi gangguan visual, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan dan orientasi ruang, body image yang rendah, hiperaktif, serta kurang gizi.

2. Faktor lingkungan
Lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah yang kurang menguntungkan bagi anak, akan menghambat perkembangan sosial, psikologis dan pencapaian prestasi akademis.
Pengalaman yang mengoncangkan jiwa, perasaan tertekan dalam keluarga, dan kesalahan dalam mengajar juga dapat menghambat kemajuan belajar, akan tetapi anak yang mengalami hambatan tersebut tidak disebut anak yang berkesulitan belajar, kecuali faktor lingkungan yang tidak menguntungkan ini mengakibatkan adanya gangguan konsentrasi, memori dan proses berfikir.

3. Faktor Motivasi dan Afeksi
Kedua faktor ini dapat memperberat anak yang mengalami berkesulitan belajar. Anak yang selalu gagal pada satu mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran cenderung menjadi tidak percaya diri, mengabaikan tugas, dan rendah diri. Sikap ini akan mengurangi motivasi belajar dan muncul perasaan-perasaan negatif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan sekolah. Kegagalan ini dapat membentuk pribadi anak menjadi seorang pelajar yang pasif (tak berdaya).

4. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis (yang berhubungan dengan perkembangan anak berkesulitan belajar) ini meliputi gangguan perhatian, persepsi visual, persepsi pendengaran, persepsi motorik, ketidakmampuan berfikir, dan lambat dalam kemampuan berbahasa.

Perbedaan antara faktor penyebab (faktor primer) dan faktor yang memperberat (faktorsekunder) merupakan hal yang mendasar dalam melakukan remidi. Dalam pelaksanaannya harus dianalisis secara cermat mana yang merupakan faktor primer dan mana yang merupakan faktor sekunder.

5. Mengapa orang yang sudah lanjut usia pada umumnya mengalami ganguan pendengaran,Jelaskan ?
Jawaban : 

Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.

Proses penuaan seringkali ditandai dengan menurunnya fungsi berbagai organ tubuh, salah satunya adalah fungsi pendengaran. Sekitar 30-35% orang berusia antara 65-75 tahun akan mengalami gangguan pendengaran secara perlahan lahan akibat proses penuaan yang dikenal dengan istilah presbicusis.

Akibat adanya gangguan pendengaran ini, seringkali orang-orang disekitarnya akan berbicara dengan suara yang lebih lantang dan keras dengan para lansia. Namun demikian bukan berarti semakin keras suara yang  diucapkan akan terdengar lebih baik bagi mereka karena ternyata suara yang terlalu keraspun akan terdengar menyakitkan di telinga mereka.

Mengapa demikian?
Berikut akan kami bahas secara singkat mengenai presbikusis dan penanganannya. Hal ini penting untuk diketahui karena presbikusis yang tidak diatasi dengan baik akan menjadi penghalang utama bagi mereka yang berusia lanjut untuk berkomunikasi dengan sekitarnya, akibatnya timbulah masalah sosial dan depresi yang dapat mengganggu kesehatan mereka.
Mengapa Lansia Mengalami Gangguan Pendengaran?

Penyebab terjadinya presbikusis yang tepat belum diketahui hingga saat ini, namun secara umum diketahui bahwa penyebabnya bersifat multifaktorial. Diduga timbulnya presbikusis berhubungan dengan faktor bawaan, pola makan, metabolisme, atheriosklerosis, diabetes melitus, infeksi, bising, gaya hidup, obat-obatan, dll. Presbikusis umumnya akan menyerang kedua telinga secara perlahan-lahan sehingga orang tersebut tidak dapat menyadari adanya gangguan pendengaran pada dirinya.

Apa Gejala Yang Dialami Penderita Presbikusis?.
  1. Berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif perlahan pada kedua telinga dan tidak disadari oleh penderita
  2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan
  3. Sulit mendengar pembicaraan di sekitarnya, terutama jika berada di tempat dengan latar belakang suara yang ramai
  4. Suara berfrekuensi rendah, seperti suara laki-laki, lebih mudah didengar daripada suara berfrekuensi tinggi
  5. Bila intensitas suara ditingikan akan timbul rasa nyeri di telinga
  6. Telinga terdengar berdenging (tinitus) 


Read More..

Kelebihan Dan Kekurangan Beberapa Anti Virus Lokal Dan Luar

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

Antivirus merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mendeteksi, mengkarantina, dan menghapus virus komputer baik dari file-file sistem komputer ataupun dari file-file data dan program yang teinfeksi. Virus sendiri sebenarnya merupakan program yang sengaja dibuat untuk merusak atau menggangu suatu aplikasi atau data sehingga program dan data tersebut tidak dalam kondisi normal bahkan bisa rusak.


1. AVG Antivirus
Antivirus AVG (Antivirus Gratis dan Berbayar)


Kelebihan Antivirus AVG:
1. Instalasi AVG cukup mudah..
2. Auto update selama online (scheduled update).
3. AVG bisa diinstall pada browser Mozilla Firefox sebagai plugin sehingga surfing lebih aman.
4. Scanning virus cepat.
5. Memory yang dipakai pada PC tidak terlalu banyak.
6. Resident option tidak memperlambat kerja komputer.
7. Memiliki fiture Anti Spyware, Link-Scanner, Email-Scanner.
8. Anti Spam
9. Game Mode
10. Anti Rootkit Protection


Kekurangan antivirus AVG:
1. Instalasi pertama cukup lama apalagi untuk versi terbaru (AVG 9)
2. Cara setting pengoperasian sedikit lebih rumit.
3. File yang terkena virus biasanya dihapus oleh AVG bersama dengan virusnya.
4. AVG biasanya bergantung pada sytem operasi komputer yang digunakan.
5. AVG Terkadang menganggap file yang ber-extension EXE sebagai virus terutama pada file crack.
6. Update AVG bisa lama.


2. AVIRA Antivirus
Antivirus AVIRA (Antivirus Gratis dan Berbayar)Kekurangan antivirus AVG:
1. Instalasi pertama cukup lama apalagi untuk versi terbaru (AVG 9)
2. Cara setting pengoperasian sedikit lebih rumit.
3. File yang terkena virus biasanya dihapus oleh AVG bersama dengan virusnya.
4. AVG biasanya bergantung pada sytem operasi komputer yang digunakan.
5. AVG Terkadang menganggap file yang ber-extension EXE sebagai virus terutama pada file crack.
6. Update AVG bisa lama.


Kelebihan Antivirus AVIRA :
1. Snanning virus lebih cepat dan teliti.
2. AVIRA dapat mendeteksi virus-virus yang biasanya tidak terdeteksi oleh antivirus yang lain.
3. Setting option pada AVIRA lebih mudah (aktif/ non aktif antivirus)
4. AVIRA tidak memberatkan komputer.
5. Update lebih cepat.
6. AVIRA memiliki opsi pencarian nama virus.
7. memiliki fiture Schedule option.
8. AVIRA memiliki Anti Spyware


Kelemahan Antivirus AVIRA:
1. Seeperti AVG, AVIRA terkadang menganggap file yang ber-extension EXE sebagai virus terutama pada file-file crack dan keygen.
2. AVIRA memiliki kapasitas file untuk update manual cukup besar didownload.


3. KASPERSKY Antivirus
Antivirus Kaspersky (Antivirus Berbayar)


Kelebihan Antivirus Kaspersky :
1. Kaspersky memiliki Scheduled Update (3 jam sekali).
2. Musah dioperasikan.
3. Tampilan Kaspersky cukup bagus dan menarik.
4. Memiliki fiture suara.
5. Memiliki fiture self defense (password protection).
6. Memiliki Anti malware
7. Kaspersky memiliky system restore.


Kekurangan Antivirus Kaspersky :
1. Loading awal lebih lama.
2. Proses scanning relatif lama.
3. Kaspersky tidak ada versi gratis.
4. Update cukup lama.
5. Mode resident Kaspersky sedikit memperlambat kerja komputer.


4. PCMAV Antivirus
Antivirus PCMAV (Antivirus Gratis)


Kelebihan Antivirus PCMAC (PC Media Antivirus):
1. Scanning cepat.
2. PCMAV dapat menghapus virus tanpa merusak atau menghapus file yang terinfeksi.
3. PCMAV memiliki opsi karantina jika virus tidak bisa dihapus.
4. Automatic update.
5. Mudah dioperasikan.
6. PCMAV mampu mendeteksi virus-virus lokal dan luar.


Kekurangan Antivirus PCMAV:
1. Loading awal PCAMAV relatif lama.
2. PCMAV membutuhkan database tambahan (CLAMAV).
3. Membuat komputer lambat saat mode resident.
4. PCMAV sering dianggap virus oleh oleh Antivirus yang lain.
5. Antivirus PCMAV mudah terkena virus.


5. SMADAV Antivirus
Antivirus Smadav (Antivirus Gratis)


Kelebihan Antivirus Smadav:
1. Smadav mudah sekali dioperasikan.
2. Proses scanning sangat cepat
3. Bisa digunakan secara instant (versi sebelumnya) tanpa harus di-install di PC dengan mode resident.
4. Smadav support bahasa Indonesia dan Inggris
5. Memiliki versi Pro yang 10x lebih cepat (SMAD-TURBO) dengan automatic update.
6. Autoscan flashdish sangat cepat.
7. Theme pada Smadav bisa diganti.
8. Loading carantine lebih cepat.
9. Smadav dapat mendeteksi virus lokal dan virus luar.
10. Filenya Smadav kecil dan ringan sehingga tidak memberatkan komputer.
11. Smadav bisa digabung dengan antivirus yang lain termasuk antivirus buatan luar pada satu PC.


Kekurangan Antivirus Smadav:
1. Smadav masih belum mampu membersihkan virus impor secara tuntas seperti Conficker, sality, Alman, hanya mampu mencegahnya menginfeksi komputer
2. Scan registry akan di-disable untuk Smadav Pro yang di-password




6. ANSAV Antivirus
Antivirus ANSAV (Antivirus Gratis)


Kelebihan Antivirus ANSAV:
1. ANSAV memiliki forum yang cukup besar (Ansaver) dan sering mengadakan seminar sehingga bisa berdiskusi dan memperkenalkan virus baru untuk ditindak lanjuti programmer sebagai update database.
2. Residen proteksi pada Smadav lebih sensitif.
3. ANSAV akan mendeteksi virus tidak hanya pada database.


Kekurangan Antivirus ANSAV:
1. ANSAV tidak bisa digabung dengan antivirus import dalam satu PC.
2. ANSAV memiliki fiture plug-in untuk membatu perkembangan tool ANSAV. Fiture ini bisa diciptakan oleh siapa saja.
3. ANSAV sering tidak tuntas dalam membersihkan virus terutama pada registry.
4. File yang terinfeksi sering ikut terhapus bersama dengan virus.


7. AVAST Antivirus
Antivirus AVAST (Antivirus Gratis dan Berbayar)


Kelebihan Antivirus AVAST :
1. Avast Home Edition menawarkan anti virus, worm, trojan, boot time scanner, feature screen saver scaner membuat antivirus ini dapat bekerja sebagai screen saver
2. Scanning cepat
3. Tampilan AVAST cukup menarik
4. Online update
5. Compatible Windows XP, Vista, Seven
6. AVAST menggabungkan teknologi anti-spyware dengan jaminan dari West Coast Lab’s Checkmark process dan anti-rootkit nya
7. Realtime protection
8. Memiliki fiture karatina
9. AVAST bisa digunakan sebagai screen saver


Kekurangan Antivirus AVAST :
1. AVAST belum memiliki file update offline sehingga update harus dalam keadaan online.
2. Seleksi virus lokal kurang handal
3. Terkadang AVAST tidak bisa heal virus infection.

Read More..

Kelebihan dan Kekurangan Komputer Mainframe dan PC

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMPUTER MAINFRAME DAN PC
Kita pasti sudah mendengar dengan namanya komputer mainframe. Komputer ini juga sering dijuluki sebagai komputer dinosaurus karena ukurannya yang sangat besar. Komputer ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurngan sebagai berikut. 


Kelebihan Dan Kekurangan Komputer Mainframe 


Kelebihan: 


Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu.
Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user).
Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
Menggunakan teknologi time sharring.
Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second).
Kekurangan: 


Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
Harganya sangat mahal.
Interface dengan pengguna masih menggunakan teks.
Kerjanya sangat lama.
Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.
Nah. yang satu ini pasti sudah tidak aneh lagi bagi kita. Komputer jenis ini sering digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Komputer ini juga dikatakan lebih hebat daripada komputer mainframe tetapi pasti ada kekuangannya.




Kelebihan Dan Kekurangan Personal Computer (PC)


Kelebihan: 


Ukurannya yang sangat kecil dibandingkan dengan komputer mainframe.
Interfacenya sudah berupa grafik. (GUI)
Mudah dioperasikan.
Harganya relatif murah.
Kerjanya lumayan cepat.
Kekurangan: 


Tidak bisa digunakan oleh banyak pengguna dalam waktu bersamaan.
Tidak bisa digunakan untuk kegiatan yang sangat berat seperti untuk kegiatan penelitian ilmiah dan kegiatan suatu perusahaan.
Processor hanya berjumlah satu.
Hanya bisa membuka satu aplikasi dalam waktu yang sama.
Tidak dapat memproses data yang sangat besar seperti komputer mainframe. Read More..

Analisis Data Citra Penginderaan Jauh

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

Setelah data dikumpulkan dan dikirimkan ke stasiun penerima, data tersebut harus diproses dan diubah ke dalam format yang bisa diinterpretasikan oleh peneliti. Untuk itu data harus diproses, ditajamkan dan dimanipulasi. Teknik-teknik tersebut disebut pengolah citra.

1. Mengubah data menjadi citra
Data citra satelit dikirim ke stasiun penerima dalam bentuk format digital mentah merupakan sekumpulan data numerik. Unit terkecil dari data digital adalah bit, yaitu angka biner 0 atau 1. kumpulan dari data sejumlah 8 bit data adalah adalah sebuah unit data yang disebut byte, dengan nilai 0 – 255. Dalam hal citra digital level energi dituliskan dalam satuan byte. Kumpulan byte ini dengan struktur tertentu bisa dibaca oleh software dan disebut citra digital 8-bit.

2. Karakteristik Citra 

• Pixel

Pixel (picture element) adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling kecil pada citra satelit. Angka numerik (1 byte) dari pixel disebut digital number (DN). DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (gray scale), tergantung level energi yang terdeteksi. Pixel yang disusun dalam order yang benar akan membentuk sebuah citra.
Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warna dari hitam ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk Penginderaan Jauh, skala yang dipakai adalah 255 shade gray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih. Dua gambar di bawah ini menunjukkan derajat keabuan dan hubungan antara DN dan derajat keabuan yang menyusun sebuah citra.

Untuk citra multispecral, masing-masing pixel mempunyai beberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki. Sebagai contoh untuk Landsat 7, masing-masing pixel mempunyai 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk masing-masing band dalam bentuk hitam dan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus yang disebut color composite. 

• Contrast
Contrast adalah perbedaan antara brightness relatif antara sebuah benda dengan sekelilingnya pada citra. Sebuah citra tertentu mudah terdeteksi apabila pada sebuah citra contrast antara bentuk tersebut dengan backgroundnya tinggi. Teknik pengolahan citra bisa dipakai untuk mempertajam contrast. Citra, sebagai dataset, bisa dimanipulasi menggunakan algorithm (persamaan matematis).
Manipulasi bisa merupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali data terhadap suatu referensi geografi tertentu, ataupun mengekstrak informasi yang tidak langsung terlihat dari data. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang sama bisa dikombinasikan secara matematis untuk membuat composite dari beberapa dataset. Produk data ini, disebut derived product, bisa dihasilkan dengan beberapa penghitungan matematis atas data numerik mentah (DN).

• Resolusi
Resolusi dari sebuah citra adalah karakteristik yang menunjukkan level kedetailan yang dimiliki oleh sebuah citra. Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaan bumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai elemen terkecil dari sebuah citra. Pada citra satelit pemantau cuaca yang mempunyai resolusi 1 km, masing-masing pixel mewakili rata-rata nilai brightness dari sebuah area berukuran 1 km x 1 km. Bentuk yang lebih kecil dari 1 km susah dikenali melalui image dengan resolusi 1 km. landsat 7 menghasilkan citra dengan resolusi 30 m, sehingga jauh lebih banyak detail yang bisa dilihat dibandingkan pada citra satelit dengan resolusi 1 km. resolusi adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam rangka pemilihan citra yang akan digunakan terutama dalam hal aplikasi, waktu, biaya, ketersediaan citra dan fasilitas komputasi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas citra dalam hal hambatan-hambatan untuk melakukan interpretasi dan klasifikasi yang diperlukan. Beberapa faktor penting, terutama untuk aplikasi kehutanan adalah :

1.Tutupan awan. Terutama untuk sensor pasif, awan bisa menutupi bentuk-bentuk yang berada di bawah atau di dekatnya, sehingga interpretasi tidak dimungkinkan. Masalah ini sangat sering dijumpai di daerah tropis, dan mungkin diatasi dengan mengkombinasikan citra dari sensor pasif (misalnya landsat) dengan citra dari sensor aktif (misalnya Radarsat) untuk keduanya saling melengkapi.

2.Bayangan topografis. Metode pengkoreksian yang ada untuk menghilangkan pengaruh topografi pada radiometri belum terlalu maju perkembangannya.

3.Pengaruh atmosferik. Pengaruh atmosferik, terutama ozon, uap air dan aerosol sangat mengganggu pada band nampak dan infrared. Penelitian akademis untuk mengatasi hal ini masih aktif dilakukan.

4.Derajat kedetailan dari peta tutupan lahan yang ingin dihasilkan. Semakin detail peta yang ingin dihasilkan, semakin rendah akurasi dari klasifikasi. Hal ini salah satunya bisa diperbaiki dengan adalanya resolusi spectral dan spasial dari citra komersial yang tersedia. Setelah citra dipilih dan diperoleh, langkah-langkah pemrosesan tidak terlalu tergantung sistem sensor dan juga software pengolahan citra yang dipakai. Berikut ini akan disampaikan dengan singkat beberapa langkah yang umum dilakukan, akan tetapi detail dari teknik dan keterampilan menggunakan hanya bisa diperoleh dengan praktek langsung dngan menggunakan citra dan software pengolahan citra tertentu. 

Langkah-langkah dalam pengolahan citra :

1. Mengukur kualitas data dengan statistik deskriptif atau dengan tampilan citra.
2. Mengoreksi kesalahan, baik radiometrik (atmosferik dan sensor) maupun geometrik.
3. Menajamkan citra baik untuk analisa digital maupun visual
4. Melakukan survei lapangan
5. Mengambil sifat tertentu dari citra dengan proses klasifikasi dan pengukuran akurasi dari hasil klasifikasi.
6. Memasukkan hasil olahan ke dalam SIG sebagai input data.
7. Menginterpretasikan hasil.

Mengamati citra pada layar adalah proses yang paling efektif dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada citra, misalnya tutupan awan, kabut, dan kesalahan sensor. Citra bisa ditampilkan oleh sebuah komputer, baik per satu band dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tiga band, yang disebut komposit warna. Mata manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan dalam sebuah citra, tetapi bisa membedakan berjuta-juta warna yang berbeda. Oleh karena itu, teknik perbaikan/enhancement citra yang paling sering digunakan adalah memberi warna tertentu kepada nilai DN tertentu (atau kisaran dari DN tertentu) sehingga meningkatkan kontras antara nilai DN tertentu dengan pixel di sekelilingnya pada suatu citra.
Sebuah citra true color adalah citra dimana warna yang diberikan kepada nilai-nilai DN mewakili kisaran spektral sebenarnya dari warna-warna yang digunakan pada citra. False color adalah teknik teknik dimana warna-warna yang diberikan kepada DN tidak sama dengan kisaran spektral dari warna-warna yang dipilih. Teknik ini memungkinkan kita untuk memberi penekanan pada bentuk-bentuk tertentu yang ingin kita pelajari menggunakan skema pewarnaan tertentu.
Kalau kita buat plot antara DN dan derajat keabuan untuk setiap pixel, garis yang terbentuk menggambarkan bentuk hubungan antara keduanya. Hubungan linier menunjukkan bahwa DN dan juga keabuan tersebar merata dalam kisaran nilai 0 – 255 pada citra.

Permasalah dengan hubungan linier seperti ini adalah bahwa nilai DN dari bentuk-bentuk yang ingin kita tonjolkan mungkin terkonsentrasi pada kisaran kecil, sehingga derajat keabuan yang diberikan kepada nilai DN di luar daerah yang ingin kita tonjolkan sebenarnya tidak terpakai. Untuk memperbaiki kontras dari bagian citra yang kita inginkan kita bisa memakai kurva perbaikan yanag didefinisikan secara matematis. Kurva ini akan menyebarkan ulang nilai derajat keabuan yang paling sering sehingga menonjolkan kisaran DN tertentu.

Pemakaian kurva untuk menonjolkan bentuk tertentu dan juga pemilihan 3 band dari sebuah citra multispektral untuk dikombinasikan dalam sebuah citra komposit memerlukan pengalaman dan trial and error, karena setiap aplikasi perlu menekankan bentuk yang berbeda dalam sebuah citra.

Sebelum sebuah citra bisa dianalisa, biasanya diperlukan beberapa langkah pemrosesan awal. Koreksi radiometrik adalah salah satu dari langkah awal ini, dimana efek kesalahan sensor dan faktor lingkungan dihilangkan. Data tambahan yang dikumpulkan pada waktu yang bersamaan dengan diambilnya citra bisa dipakai sebagai alat kalibrasi dalam melakukan koreksi radiometrik. Selain itu koreksi geometrik juga sangat penting dalam langkah awal pemrosesan. Metode ini mengoreksi kesalahan yang disebabkan oleh geometri dari kelengkungan permukaan bumi dan pergerakan satelit. Koreksi geometri adalah proses dimana titik-titik pada citra diletakkan pada titik-titik yang sama pada peta atau citra lain yang sudah dikoreksi. Tujuan dari koreksi geometri adalah untuk meletakkan elemen citra pada posisi planimetrik (x dan y) yang seharusnya.
Satu langkah pemrosesan penting yang paling sering dilakukan pada pengolahan citra adalah klasifikasi, dimana sekumpulan pixel dikelompokkan menjadi kelas-kelas berdasarkan karakteristik tertentu dari masing-masing kelas. Terutama untuk proses klasifikasi, survei lapangan sangat diperlukan. Pada umumnya hasil klasifikasi inilah yang akan menjadi input yang sangat berharga bagi SIG untuk diolah dan diinterpretasikan bersama layer-layer data yang lain.

3. Klasifikasi Visual Citra
Klasfikasi/Interpretasi citra bertujuan untuk pengelompokkan atau membuat segmentasi mengenai kenampakan-kenampakan yang homogen. Klasifikasi yang akan dijelaskan dibawah ini adalah klasifikasi visual, dimana pengenalan penutup/penggunaan lahan sampai pada tahap fungsi dari lahan tersebut (misal, sawah, ladang/tegalan, kebun campur, hutan, dll) yang kemudian dilakukan pendeleniasian (pemberian batas antara penutup/penggunaan lahan yang berbeda) langsung pada monitor komputer (digitation on screen).
Untuk dapat melakukan interpretasi, penafsir memerlukan unsur-unsur pengenal pada obyek atau gejala yang terekam pada citra. Unsur-unsur pengenal ini secara individual maupun secara kolektif mampu membimbing penafsir ke arah pengenalan yang benar. Unsur-unsur ini disebut unsur-unsur interpretasi, dan bayangan, tekstur, pola, situs, dan asosiasi.

Rona (tone) mengacu pada kecerahan relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan meliputi 8 (delapan) hal, yaitu rona/warna, bentuk, ukuran, (grey scale), misalnya hitam/sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah/putih. Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna (color), 
meskipun penyebutannya masih terkombinasi dengan rona, misalnya merah, hijau, coklat kekuningan, biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya.

Bentuk (shape) sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum, konfigurasi, atau garis besar wujud obyek secara individual. Bentuk beberapa obyek kadang-kadang begitu berbeda daripada yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dari unsur bentuknya saja.

Ukuran (size) obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada. Penyebutan ukuran juga tidak selalu dapat dilakukan untuk semua jenis obyek.
Pola (pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek. Pola biasanya terkait pula dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang. Istilah-istilah yang digunakan untuk menyatakan pola misalnya adalah teratur, tidak teratur, kurang teratur, kadang-kadang pula perlu digunakan istilah yang lebih ekspresif, misalnya melingkar, memanjang terputus-putus, konsentris dan sebagainya.
Bayangan (shadow) sangat penting bagi penafsir karena, dapat memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama bayangan mampu menegaskan bentuk obyek pada citra, karena outline obyek menjadi lebih tajam/jelas, begitu pula kesan ketinggiannnya. Kedua bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang teramati menjadi tidak jelas.
Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi perubahan rona pada gambar obyek. Tekstur dapat dihasilkan oleh agregasi /pengelompokan satuan kenampakan pohon dan bayangannya, gerombolan satwa liar di bebatuan yang terserak diatas permukaaan tanah. Kesan tekstur juga bersifat relatif, tergantung pada skala dan resolusi citra yang digunakan.
Situs (site) atau letak merupakan penjelasan tentang lokasi obyek relatif terhadap obyek atau kenampakan lain yang lebih mudah untuk dikenali, dan dipandang dapat dijadikan dasar untuk identifikasi obyek yang dikaji. Obyek dengan rona cerah, berbentuk silinder, ada bayangannya, dan tersusun dalam pola yang teratur dapat dikenali sebagai kilang minyak, apabila terletak didekat perairan pantai.

Asosiasi (assosiation) merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji.

Perlu diperhatikan bahwa dalam mengenali obyek, tidak semua unsur perlu digunakan secara bersama-sama. Ada beberapa jenis fenomena atau obyek yang langsung dapat dikenali hanya berdasarkan satu jenis unsur interpretasi saja. Ada pula yang membutuhkan keseluruhan unsur tersebut. Ada kecenderungan pengenalan obyek penutup/penggunaan lahan pada citra membutuhkan lebih banyak unsur interpretasi seperti pada diskripsi.

Read More..

Visi Dan Misi Memajukan Osis SMA

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

VISI : Mewujudkan kekompakan antara osis dengan siswa,siswi dan   para guru.
MISI : Menerapkan kerjasama dengan melibatkan seluruh anggota osis dan seluruh siswa / siswi.

  • Menumbuhkan Pernyataan Tentang Agama Islam Sehingga Menjadi Sumber Kearifan Dalam Bertindak.
  • Menumbuhkan semangat belajar dan berargonisasi untuk menjadi tradisi pada seluruh siswa dan siswi
  • Melaksanakan Kegiatan Sosial Dan Ajang Kreatifitas.
  • Memperkenalkan Majalah Smansa Kepada Warga / Masyarakat


Read More..

Pengertian Nilai Sosial

Posted Posted by Penyedia-Layanan in Comments 0 komentar

Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku. Nilai sosial mengacu pada pertimbangan terhadap suatu tindakan benda, cara untuk mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu memiliki kebenaran, keindahan, dan nilai ketuhanan.

Nilai sosial merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku yang mempengaruhi perilaku seseorang yang memiliki nilai tersebut. Nilai sosial merupakan sikap-sikap dan perasaan yang diterima secara luas oleh masyarakat dan merupakan dasar untuk merumuskan apa yang benar dan apa yang penting.

Beberapa ahli sosiologi memberikan batasan pengertian nilai sosial sebagai berikut:
1.Menurut C. Kluckhon, nilai sosial adalah ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengatasi kemauan pada saat dan situasi tertentu.
2.Menurut Woods, nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dalam kehidpan sehari-hari .
3.Menurut A.W.Green, nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatifj berlangsung disertai emosi terhadap obyek.
4.Menurut Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting.

Jenis- Jenis Nilai Sosial

A.Nilai material: yaitu segala benda yang berguna bagi manusia.
B.Nilai vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia ntuk dapat hidup dan mengadakan kegiatan atau aktifitas.
C.Nilai spiritual: yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. 

Nilai kerohanian dibedakan lagi menjadi 4 macam yaitu :
1.Nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari unsure akal manusia (ratio, budi, cipta).
2.Nilai keindahan , yang bersumber dari unsure rasa manusia (perasaan, estetis).
3.Nilai moral (kebaikan) yang bersumber dari unsure kehendak atau kemauan (karsa, etika), dan
4.Nilai religious yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yangtertinggi dan mutlak.


Perbedaan Antara Nilai Dan Norma Sosial

Nilai sosial
Seorang individu mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, bahkan bertentangan dengan individu-individu lain dalam masyarakatnya. Nilai yang dianut oleh seorang individu dan berbeda dengan nilai yang dianut oleh sebagaian besar anggota masyarakat dapat disebut sebagai nilai individual. Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut nilai sosial.

Norma sosial
Kalau nilai merupakan pandangan tentang baik-buruknya sesuatu, maka norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat  apakah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima karena sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat.

Apa hubungannya antara nilai dengan norma? Norma dibangun di atas nilai sosial, dan norma sosial diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan nilai sosial. Pelanggaran terhadap norma akan mendapatkan sanksi dari masyarakat.

Read More..